Wednesday, April 20, 2011

Perempuan Masa Kini: Kodrat, Peran, dan Harapan

Seringkali kita lihat dan jumpai, baik di lingkungan sekitar kita maupun di layar televisi, wanita dengan berbagai profesi. Sebut saja wanita yang bekerja sebagai pedagang, pegawai negeri, model, penyanyi, desainer, penulis, politikus, diplomat, pengacara, hakim anggota parlemen, menteri, bahkan... presiden! Di dunia ini sungguh banyak perempuan hebat di berbagai sisi, keren di segala suasana, dan yang paling penting menginspirasi. Di Indonesia?

Oops, sebelum saya menulis lebih lanjut, let's clarify one thing. Wanita? Atau... perempuan? Ah, bagi saya sama saja, keduanya merupakan kata yang merujuk pada satu makhluk hidup penghuni planet bumi yang menurut banyak penyair merupakan makhluk ciptaan Tuhan paling indah (lagi-lagi suatu keindahan diinterpretasikan tidak bisa terlepas dari konsep rupa dan bentuk ya hehe.. :p). So, jangan terganggu ya apabila nanti saya menggunakan kedua kata di atas, perempuan dan wanita untuk mendeskripsikan makhluk Tuhan tadi kan... :)

Back to the topic. Bahagia rasanya melihat para perempuan Indonesia yang semakin memiliki peran signifikan dalam berbagai sendi kehidupan. Bisa kita lihat, perempuan Indonesia semakin banyak memiliki peran dalam kehidupan berpolitik, berbagai kegiatan tata kelola negara lainnya, serta banyak juga yang berkecimpung dalam berbagai kegiatan perekonomian. Semakin banyak contoh wanita Indonesia yang sukses dalam karir, sukses dalam keluarga, pokoknya simply inspiring deh! Hal tersebut merupakan manisfestasi dari gencarnya kampanye persamaan hak antara kaum laki-laki dan perempuan di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Berbicara tentang persamaan hak tersebut, tentu tidak bisa dipisahkan dari kisah sejarah Kartini yang legendaris.

Nah, pertanyaan besarnya adalah, apakah arus persamaan hak antara kaum lelaki dan perempuan di Indonesia telah menjangkau seluruh lapisan masyarakat? Apakah sudah dinikmati semua perempuan Indonesia? Saya yakin kita semua akan sepakat untuk sepakat dengan jawaban 'belum'. Well, that's true baby... Jangankan di daerah pedalaman Indonesia, di sekitar kita saja masih sering kita jumpai wanita-wanita yang inferior, yang tidak memiliki ruang kebebasan untuk berkarir dan memperoleh pendidikan tinggi. Apalagi berkarir, sebagian dari mereka pun masih kesulitan untuk mendapatkan hak mencicipi bangku sekolah. Apa yang salah?

Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam masyarakat Indonesia yang majemuk ini, masih terdapat mind-set yang terlanjur salah tentang kodrat perempuan. Banyak pihak yang masih menempatkan wanita dalam posisi inferior yang sudah dari sananya sudah diatur, melalui apa yang disebut kodrat, untuk melulu mengurus pekerjaan domestik, melayani suami, mengurus anak, mencuci, memasak, dan lain-lain. Mind-set itulah yang menjadi dasar pembenaran pendapat bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi dan tidak semestinya memiliki karir yang tinggi di luar sana.
Masih berhubungan degan hal di atas, sebenarnya apa sih kodrat? Menurut hemat saya kodrat perempuan hanya sebatas pada kemampuan secara fisik untuk hamil, dan melahirkan anak. Terlepas dari itu, semua bisa dibicarakan, melalui pembagian peran. Banyak kok laki-laki yang juga memasak dan mencuci, toh yang butuh untuk makan dan butuh pakaian bersih bukan hanya perempuan kan. :) Buat para pria, eits jangan merasa terintimidasi dulu ya dengan statement barusan... Intinya, semua akan baik-baik saja apabila masing-masing pihak sadar akan perannya masing-masing. Sadar peran bukan berarti mengekang hak seseorang untuk memiliki pendidikan dan karir cemerlang, otherwise pembagian peran selalu bisa dibicarakan dan dicari jalan tengahnya....

Well, perempuan dan karir. Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa perempuan dapat memainkan peran secara simultan, atau paling tidak peran ganda. Pandangan usang yang penuh dengan justifikasi bahwa seorang wanita yang memiliki karir bagus pasti akan abai dengan keluarga dan kehidupan rumah tangganya sudah seharusnya diluruskan.
Kalimat legendaris "Dont marry career woman" <-- that's totally wrong! I am a career woman and I do believe that someday I will play my role as a wife and mother well... :)

Selamat hari Kartini perempuan Indonesia! Jiwa-jiwa Kartini masa kini terwujud dalam raga para perempuan yang berani bermimpi, memiliki keyakinan pada impian-impiannya, dan berani mewujudkannya. Go Srikandi-srikandi Indonesia masa kini! Keep shining, keep inspiring...

All efforts from Jogja for the betterment of the world.
With love,
--
Dinna
(proud to be Indonesian woman)